Detikhumas.com || Ciasmara - Musim Panen tanaman Padi tahun ini mengalami penurunan yang sangat drastis, seiring dengan kondisi ekonomi yang serba sulit karena dampak Pandemi Covid-19. (Selasa, 12/05/2020)
Sejumlah Petani yang ada di wilayah Desa Ciasmara mengeluh karena hasil panen Padi mereka mengalami penurunan yang sangat drastis, ditambah lagi saat ini sebagian warga masyarakat banyak yang kehilangan mata pencaharian akibat dampak wabah Virus Corona, ini secara otomatis akan menambah beban buat masyarakat yang dimana warga masyarakat sudah barang tentu memiliki segudang kebutuhan, baik itu untuk kebutuhan makanan maupun pakaian apalagi sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri bagi Ummat Islam.
Meskipun dalam kondisi sedang puasa Ramadhan warga tetap melakukan kegiatan memanen Padi, karena dilihat dari usia dan penampakan Padi yang sudah menguning artinya siap untuk di Panen, kondisi seperti ini sudah lumrah dan biasa dilakukan oleh para Petani, untung tak dapat diraih malang tak dapat di hadang, nasib para Petani musim kali ini sungguh sangat menghawatirkan, bukan untung dari hasil panen ternyata para Petani banyak yang rugi karena Qualitas Padi yang hapa (bahasa sunda) artinya "Kosong" bada biji Padi tersebut.
Hal ini disampaikan oleh salah satu Petani yang mengalami gagal panen pada Musim ini, biasanya mendapatkan 70 s/d 100 Gedeng tapi sekarang malah dapat 8 gedeng Padi.
"Musim Panen ayeuna mah abdi ngarasa rugi pisan, biasanamah pan tina bibit Pare sagedeng ngahasilkeun 70 nyampe 100 gedeng, tapi ayeuna mah tina sagedeng hasilna cuman 8 gedeng, hal iyeu nu ngajadikeun abdi salaku Patani ngarasa rugi." Kata Ibu Aan dengan logat sundanya.