detikhumas || Pamijahan, Bogor. Di tengah lalu lalang para pembeli bensin di SPBU Cemplang, sekelompok Pemuda yang menamakan dirinya sebagai Komunitas "Angklung Bogor" mengamen sehingga menarik perhatian warga. (Selasa, 19 Nopember 2024)
Dengan penampilannya yang berbeda menggunakan angklung, alat musik tradisional dari Sunda, pengamen ini berhasil mencuri perhatian para pengunjung dan pembeli bensin yang setiap hari lalu lalang di sekitar kawasan Jalan SPBU Cemplang tersebut.
Dengan cekatan, dan penuh percaya diri para pemuda ini memainkan angklung dengan penuh keterampilan, menghasilkan nada-nada yang merdu dan mengundang rasa penasaran. Angklung, yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan, dikolaborasikan dengan alat musik lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang lewat maupun para pembeli bensin di SPBU.
Menurut salah satu pengunjung, Dewi (30), "Saya baru pertama kali melihat ada pengamen yang memainkan angklung. Biasanya, pengamen di sini pakai gitar atau alat musik modern lainnya. Angklung memberikan nuansa yang berbeda dan sangat menyenangkan didengar."
Selain sebagai hiburan jalanan, pengamen tersebut juga berharap dapat mengenalkan budaya musik tradisional Sunda kepada generasi muda.
“Dengan menggunakan angklung, saya ingin memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat, terutama yang lebih muda. Kalau musik tradisional bisa diterima dengan cara yang lebih modern, saya yakin akan lebih dihargai,” ujar Agus pengamen yang mengaku sebagai Pimpinan dari "Angklung Bogor."
Di sisi lain, beberapa warga juga mengapresiasi upaya pengamen tersebut dalam melestarikan seni tradisional. “Saya rasa ini adalah cara yang sangat kreatif untuk mengenalkan angklung, selain di acara-acara resmi. Melalui pengamen, budaya Sunda jadi lebih dekat dengan masyarakat,” kata Rizal, seorang warga yang rutin lewat di area tersebut.
Para pengamen Angklung Bogor ini berjumlah 5 orang, salah satunya seorang lelaki paruh baya, yang bertugas sebagai tukang joget sambil membawa sebuah kotak berisi uang hasil ngamen, sedangkan 4 Pemuda lainnya bertugas sebagai pemain alat musik tradisional Angklung, mereka mengaku berdomisili di wilayah Ciampea, tepatnya di daerah Kp. Gedong pasar baru.
Mereka beroperasi dari SPBU 1 ke SPBU lainnya mulai pukul 08.00 Pagi s/d 17.00 WIB.
Angklung sendiri diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak 2010 dan terus dilestarikan di berbagai acara, baik nasional maupun internasional. Dengan semakin banyaknya pihak yang turut serta mengenalkan angklung, budaya Sunda ini diharapkan tetap hidup dan terus dikenali oleh dunia.
Reporter : Kang L