humaspamijahan.com || Belum genap 3 bulan, Sebuah tragedi kembali mengguncang daerah kampung Muara II Tanjakan Dadap Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor (Jum'at, 17 Mei 2024)
Kampung Muara kembali Heboh atas penemuan mayat seorang laki-laki paruh baya, yang ditemukan di jalur air Waterway milik sebuah perusahaan PT. Tamaris, tepatnya pada hari Jum'at tanggal 17 Mei 2024.
Insiden ini bermula saat korban sedang melakukan sebuah pekerjaan membawa batu belah di sekitaran area Waterway, korban pamit kepada keluarga seperti biasa sekitar pukul 07.30 WIB pagi-pagi, namun pada waktunya jam pulang sekitar jam 5 sore, si korban belum juga pulang sehingga membuat resah dan gelisah keluarga, akhirnya keluarga berinisiatif untuk mencari korban dibeberapa tempat yang biasa didatangi oleh korban, namun usaha keluarga sia-sia, sampai menjelang malam korban belum diketemukan, setelah hari mulai malam, warga sekitar membantu keluarga korban untuk mencari, dan mereka punya dugaan kalau korban pasti ada di dalam jalur air Waterway, lalu sebagian warga mencoba menghubungi pihak penjaga pintu air Waterway untuk segera di tutup, dan apa yang menjadi kecurigaan warga saat itu, akhirnya benar adanya, setelah air mulai surut, lalu kemudian warga berbondong-bondong menyusuri jalur air Waterway tersebut.
Dan tak jauh dari titik lokasi korban jatuh sekitar 100 meter, korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, dan posisi korban tengkurap didasar jalur air Waterway, setelah itu semua warga yang ada di lokasi, mencoba ikut mengevakuasi korban dan mengangkat korban ke darat.
"Korban ditemukan malam hari sekitar jam 9 malam" Keterangan dari anak Korban Yaitu Rahmat (Kipli)
"Pihak Keluarga dan seluruh warga masyarakat meminta agar perusahaan segera merespon permintaan warga untuk segera menutup jalur air Waterway dengan Cor'an dan juga membuat pagar Besi Permanen, untuk menjaga keamanan warga sekitar, dan jangan sampai musibah ini terulang kembali, karena kejadian ini sudah 2x" Tambah Rahmat Kipli (Anak Korban).
Namun sayang dari kejadian tersebut tidak ada saksi mata, seperti apa kejadiannya, namun dugaan sementara dari pihak keluarga, korban terjatuh saat sedang bekerja membawa batu miliknya.
Tragedi Kematian tragis ini akhirnya di soroti pihak anggota Dewan DPRD Kabupaten Bogor dan juga sejumlah Aktivis yang ada di Kecamatan Pamijahan-Bogor, mereka mengecam pihak perusahaan PT. Tamaris karena sudah lalai dalam hal keselamatan kerja dan keselamatan untuk warga masyarakat, mereka menilai pihak perusahaan PT. Tamaris seolah-olah tidak memperhatikan aspek-aspek keselamatan diarea jalur air Waterway, maka dari itu pihak anggota Dewan DPRD dan aktivis akan melakukan somasi terhadap perusahaan kalau nanti tidak merealisasikan pembangunan pagar besi Permanen dan juga menutup Jalur air Waterway dengan Cor'an sement.
Sementara itu, otoritas setempat juga harus memperkuat tanda peringatan (Warning Sign) dan pengamanan di sekitar sungai dan kali untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan. Upaya bersama antara masyarakat, Pemerintah, dan Organisasi keselamatan harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang atau warga masyarakat merasa aman dan tenang dengan adanya aktifitas pekerjaan sebuah perusahaan.
Dilain tempat Keluarga korban membuat sebuah surat perjanjian dengan pihak perusahaan dan disaksikan oleh pihak Pemerintahan setempat, keluarga meminta agar Perusahaan segera membuat penutup Jalur air Waterway dengan Cor'an, dan membuat papan peringatan (Warning Sign) dan juga pagar besi pembatas permanen, agar ketika ada warga masyarakat atau anak kecil yang mau melintas atau melewati jalur air Waterway bisa lebih awareness dan lebih waspada dan hati-hati lagi.
Tragedi ini telah merenggut nyawa 2 Orang yang berharga dan menyayat hati keluarga serta masyarakat setempat, bahkan kejadian ini bukan yang pertama kali menurut pengakuan seorang warga yang tidak mau disebut namanya.
Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan di sekitar air dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Reporter : Humas Pamijahan (Kang L)